Terusirnya Portugis dan Munculnya Kerajaan Islam Pertama di Ende

Sejarah  
Ilustrasi kapal layar di perairan NTT. Fuji EP 
Ilustrasi kapal layar di perairan NTT. Fuji EP

Di era kapal-kapal mengarungi lautan masih memanfaatkan angin dan layar, Pulau Ende di Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi tempat singgah para pedagang yang berlayar dari wilayah Jawa, Makassar dan Ternate. Sebagai tempat singgah di masa lalu, Ende menjadi tempat pertemuan orang-orang dari berbagai daerah yang beragam budaya dan agamanya.

Letak geografis Pulau Ende yang cocok dijadikan tempat singgah kapal-kapal dagang membuatnya tidak terlepas dari kepentingan kolonialisme. Portugis dan Belanda pernah memainkan perannya di Pulau Ende.

Berdasarkan penelusuran sejarah, diduga kuat pengaruh agama Islam sampai lebih dahulu di wilayah Ende sebelum Katolik. Bahkan kekuatan umat Islam di Ende daratan sangat merepotkan Portugis hingga membuatnya terusir. Seiring berjalannya waktu lahirlah Kerajaan Islam Ende, meski kerajaan kecil tapi kekuatannya diakui oleh Belanda.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pada November 2019, Republika mewawancarai Sekretaris Jenderal Asosiasi Peneliti Agama Indonesia (APAI), Muhamad Murtadlo yang pernah melakukan penelitian Kerajaan Islam Ende di NTT. Dia menceritakan, sejarah awal masyarakat Ende terfokus pada tiga versi. Salah satu versi yang dipercaya masyarakat Ende menceritakan tentang kehadiran seorang tokoh dari Pulau Jawa yang dikenal dengan nama Jari Jawa.

Baca juga : Jejak Bangsawan Muslim di Era Kerajaan Majapahit

Dia menerangkan bahwa nama asli Jari Jawa adalah Husein Djajadiningrat. Kemudian tokoh asal Jawa ini menjadi raja pertama di Kerajaan Islam Ende.

"Khusus terkait dengan sejarah Kerajaan Islam Ende, kisah keberadaan Jari Jawa dipercaya sebagai perintis awal Kerajaan Ende," kata Murtadlo kepada Republika.

Berdasarkan hasil diskusi dengan keturunan keluarga Kerajaan Ende, Murtadlo menduga, Kerajaan Islam Ende lahir sejak orang Ende daratan berhasil mengusir Portugis dari Pulau Ende sekitar tahun 1620-1630.

Baca juga: Catatan Muslim China Tentang Pesisir Utara Jawa Tahun 1413-1415 M

Sebelumnya, Portugis membangun benteng di Pulau Ende pada tahun 1596. Tujuan pembangunan benteng itu untuk menjaga kepentingan Portugis di Pulau Ende dari pengaruh Muslim.

Serangan terhadap Benteng Portugis di Pulau Ende tidak lepas dari peran umat Islam yang telah membangun kekuatan di Ende daratan. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat Muslim menolak penjajahan dan sudah lama mengincar Portugis.

Penyerangan terhadap Portugis besar kemungkinan dipelopori oleh Jari Jawa yang nantinya menjadi raja pertama Kerajaan Islam Ende. Sebelum menjadi raja, sosok Jari Jawa ini telah mendapatkan tempat yang istimewa di hati masyarakat lokal.

"Kalau tidak didasari peristiwa besar dan Jari Jawa tidak memainkan peran penting dalam peristiwa itu, rasanya secara akal akan sulit seorang pendatang menjadi raja di Ende," ujarnya.

Menurut Murtadlo, peran Jari Jawa yang sangat besar bagi rakyat Ende telah mengantarkannya menjadi raja. Atas jasa yang dilakukannya, mungkin saja Jari Jawa dianggap sebagai pahlawan oleh penduduk Ende. Sehingga sosok asal Jawa ini dipercaya oleh pemimpin-pemimpin adat setempat dan diangkat menjadi Raja Ende pertama yang berpusat di Ambu Tonda Onewitu.

Baca juga: Filosofi Semar dan Kisah Umar bin Khattab

Berdasarkan cerita rakyat setempat, serangan terhadap Portugis dipicu peristiwa sejarah tentang kisah asmara Putri Rendo. Terlepas dari cerita rakyat ini, besar kemungkinan di Ende daratan memang telah terjalin kekuatan yang siap menghancurkan Portugis di Pulau Ende. Kisah Putri Rendo hanya pemicu terjadinya peperangan antara orang Ende daratan dengan Portugis di Pulau Ende.

"Dari sini saya menduga saat itu di Ende daratan terjalin penggalangan kekuatan Islam yang ingin memerangi Portugis di Pulau Ende, semangat perlawanan saat itu menjadi bagian semangat Nusantara untuk mengusir Portugis dari negeri yang nantinya bernama Indonesia," jelasnya.

Baca juga: Rumah Peninggalan Nenek Moyang Berteknologi Anti Gempa

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

0

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image