Dinkes Kota Batu Siapkan Langkah Antisipasi Penyebaran Mycoplasma Pneumonia
BATU -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi penyebaran penyakit mycoplasma pneumonia. Langkah ini perlu dilakukan mengingat penyakit tersebut telah mewabah di Cina.
Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Dinkes Kota Batu, Susana Indahwati mengatakan, pihaknya terus meningkatkan kewaspadaan terhadap mycoplasma pneumonia di Kota Batu dengan melakukan surveilans ketat pada kejadian pneumonia di Kota Batu. "Hal ini sejalan dengan Surat Edaran (SE) dari Kemenkes mengenai kewaspadaan terhadap mycoplasma di Indonesia," kata Susana saat dikonfirmasi Republika, Kamis (30/11/2023).
Adapun langkah untuk mengantisipasi merebaknya penyakit mycoplasma pneumonia di Kota Batu, yakni meningkatkan kewaspadaan dini dengan memantau tren kasus Influenza Like Illness (ILI) – Severe Acute Respiratory Infection (SARI) atau pneumonia. Hal ini dilakukan melalui sistem kewaspadaan dini dan respons.
Langkah kedua dengan menindaklanjuti laporan penemuan kasus yang dicurigai mycoplasma pneumonia dari fasyankes. Kemudian berusaha memfasilitasi pengiriman spesimen ke laboratorium rujukan ILI -- SARI. Selain itu, pihaknya juga berusaha menyebarluaskan informasi terkait kewaspadaan terhadap mycoplasma pneumonia kepada
masyarakat dan fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) di wilayah Kota Batu.
Untuk diketahui, bakteri mycoplasma termasuk salah satu penyebab pneumonia. Untuk membedakan penyebab pneumonia biasa dengan jenis ini dapat dilakukan dengan pemeriksaan spesimen di laboratorium. "Dan yang perlu diwaspadai adalah riwayat kontak serta riwayat perjalanan pasien," jelasnya.
Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi mengungkapkan, kasus pneumonia akibat infeksi bakteri mycoplasma, seperti yang sedang mewabah di China, belum terdeteksi di Indonesia. Meski begitu, berdasarkan data Kemenkes, memang ada peningkatan tren pneumonia secara umum di beberapa provinsi setelah pandemi Covid-19.