Masyarakat Indonesia Diminta Terus Kembangkan Nilai Kemanusiaan
MALANG -- Masyarakat Indonesia harus terus mengembangkan dan menginternalisasikan nilai-nilai kemanusiaan global. Hal itu ditegaskan Wakil Ketua Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis PP Muhammadiyah Profesor Ahmad Najib Burhani dalam khutbah idul fitri di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada 21 April lalu.
Pria disapa Najib ini menjelaskan, Ramadhan adalah tempat untuk menggodok kualitas sebagai Muslim. Begitu pula dengan mengaplikasikan nilai-nilai yang sudah didapat di dalamnya termasuk nilai kemanusiaan global. "Sebuah nilai yang menempatkan manusia sebagai makhluk yang sama di hadapan Allah SWT tanpa memandang ras, gender, golongan dan lainnya," katanya dalam siaran pers yang diterima Republika.
Nabi SAW., pernah bersabda untuk memberikan kasih sayang kepada orang-orang di bumi, maka niscaya Allah akan memberikan rahmat pula kepada mereka. Menurut dia, saat ini dunia menghadapi berbagai masalah terkait hak asasi manusia (HAM), konflik, kemiskinan, diskriminasi dan lainnya. Maka itu, umat manusia dan Muslim harus memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan.
Menurut dia, pengembangan nilai kemanusiaan harus terus digalakkan. Alasan pertama yakni karena itu adalah perintah Allah SWT dan juga tuntunan Nabi Muhammad SAW sehingga harus dilakukan. Kedua, yaitu karena dalam berbagai Muktamarnya, Muhammadiyah mengeluarkan rekomendasi terkait kemanusiaan, kebangsaan, dan keummatan. Hal itu dilakukan untuk menciptakan kehidupan yang damai.
Terakhir, yakni melihat kenyataan bahwa pembatasan hak-hak dan diskriminasi bisa dirasakan oleh siapa saja. Muslim juga menjadi minoritas di berbagai belahan negara sementara di Indonesia menjadi mayoritas. "Maka kita seharusnya bisa menjadi contoh bagi negara lain untuk menyayangi mereka yang minoritas,” katanya.
Sementara itu, Rektor UMM Fauzan berharap apa yang sudak dilakukan selama Ramadhan bisa membawa para Muslim menjadi manusia yang lebih baik. Manusia yang memanusiakan manusia serta menjadi golongan yang muttaqin.