Catat! Ini Definisi dan Jenis-Jenis Kalimat Imperatif
Salam literasi!
Dalam ilmu kebahasaan terdapat jenis kalimat imperatif. Untuk mengetahui definisi dan jenis-jenis serta contoh kalimat tersebut dapat dilihat melalui pembahasan berikut ini.
Abdul Chaer dalam buku Sintaksis Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses mengatakan, kalimat imperatif merupakan kalimat yang meminta pendengar atau pembaca melakukan suatu tindakan. Kalimat ini dapat berupa kalimat perintah, imbauan dan larangan.
Khusus kalimat perintah, Abdul Chaer mengatakan, ini biasanya mengharapkan reaksi berupa tindakan fisik. Berdasarkan sifatnya dapat dibedakan dengan jenis kalimat perintah tegas, biasa dan halus.
Menurut Abdul Chaer, kalimat perintah tegas dibentuk dari satu klausa tidak lengkap seperti verba dasar disertai intonasi perintah. Hal ini dapat diamati melalui kalimat, “Bersihkan!”.
Selain itu, dapat juga berupa verba yang dilengkapi dengan objek atau keterangan. Contohnya dapat dilihat melalui kalimat, “Bersihkan ruangan ini!”.
Sementara itu, kalimat imperatif yang biasa dibentuk oleh sebuah klausa dengan predikat verba yang diberi partikel -lah dan menanggalkan subjeknya. Contoh kalimat ini dapat diamati melalui kalimat, “Bayarlah dengan uang pas!”.
Adapun kalimat imperatif halus dibentuk dengan menggunakan kata-kata tertentu yang menunjukkan kesopanan seperti tolong, mohon, minta, sebaiknya dan lain-lain. Kalimat jenis ini dapat diamati melalui kalimat, “Tolong sampaikan salam kami kepadanya!”.
Selanjutnya, khusus kalimat larangan biasanya ini mengharapkan jawaban berupa melakukan sesuatu yang disebutkan dalam kalimat tersebut. Sebab itu, kalimat ini acap memasukkan kata-kata pencegahan seperti dilarang, jangan, tidak boleh dan sebagainya. Di samping itu, juga dapat menggunakan gabungan kata seperti sebaiknya jangan, hendaknya tidak dan sebagainya.
Serupa dengan kalimat perintah, kalimat larangan ini juga dapat berupa tegas, biasa dan sopan. Khusus untuk jenis tegas, ini dibentuk dari sebuah klausa yang diawali dengan kata dilarang dan menanggalkan subjek. Kalimat ini dapat dilihat melalui “Dilarang merokok!”.
Sementara itu, kalimat larangan biasa dibentuk dari klausa yang diawali dengan kata jangan atau tidak boleh. Contoh kalimat jenis dapat diamati melalui “Kalian jangan pergi dulu!” dan “Jangan berdiri di pintu!”.
Berikutnya, kalimat larangan yang bersifat halus dibentuk dari sebuah klausa yang diawali dengan kata-kata sebaiknya, mohon, hendaknya dan lain-lain. Jenis kalimat ini dapat dilihat melalui contoh “Sebaiknya Anda jangan duduk di sini”.