Malang Siapkan Generasi Madrasah yang Siap Mendunia

News  
Kegiatan Ma'arif Day diselenggarakan di Mts Nurul Huda Babadan Ngajum, Kabupaten Malang. Kegiatan ini akan dilaksanakan secara rutin setiap Jumat. Foto: Desa Inggris Singosari.
Kegiatan Ma'arif Day diselenggarakan di Mts Nurul Huda Babadan Ngajum, Kabupaten Malang. Kegiatan ini akan dilaksanakan secara rutin setiap Jumat. Foto: Desa Inggris Singosari.

MALANG -- Kabupaten Malang tengah menyiapkan generasi madrasah yang siap mendunia di masa mendatang. Salah satunya dilakukan melalui kegiatan Ma'arif Day yang diselenggarakan di Mts Nurul Huda Babadan Ngajum, Kabupaten Malang.

Ketua LP Ma'arif Kabupaten Malang, Abdul Malik Karim Amrullah mengatakan, Ma'arif Day merupakan program untuk memberikan wawasan baru bahwa pembelajaran itu bisa dilakukan di mana saja dan tidak harus di kelas. Kemudian dtunjukkan bahwa pembelajaran harus dilakukan dengan bahagia. “Dan menumbuhkan kemerdekaan berekspresi tanpa tekanan apapun,” katanya.

Dengan adanya deklarasi Ma’arif Day ini, maka diharapkan dapat menjadi paradigma baru bagi sekolah dan madrasah ma'arif dalam melakukan inovasi-inovasi. Program ini juga mendukung merdeka belajar yang dicananangkan pemerintah.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Di samping itu, LP Ma'arif NU Kabupaten Malang juga mengajak sivitas akademika ma'arif untuk kembali pada fitrah lembaga pendidikan Islam yang berorientasi ilmu, transformatif, mandiri bermutu dan berhaluan aswaja an Nahdiyah. Mereka harus paham lembaga pendidikan ma'arif pada awal berdirinya berangkat dari masyarakat. Sebab, tujuan pendidikan harus bermanfaat untuk masyarakat.

Berdasarkan hal tersebut, maka Ma'arif Day yang diselenggarakan di Mts Nurul Huda Babadan Ngajum setiap Jumat ini dilaksanakan mulai dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru dan murid. Mereka bersama-sama membuat projek di luar kelas dan hasilnya dibagikan kepada masyarakat. “Misalnya projek membuat sabun kopi yang sudah dilatih oleh tim LP Ma'arif Kabupaten Malang, harus bisa diproduksi dan masyarakat mengambil manfaatnya,” katannya.

Menurut dia, Ma'arif Day betul-betul berupaya agar perkembangan manusia seutuhnya bisa diwijudkan dengan baik. Hal ini sesuai ucapan Profesor Kyai Haji Tolhah Hasan bahwa pendidikan Islam harus bisa menyelematkan dan menumbuhkembangkan fitrah manusia. Sebab itu, siswa Ma’arif harus bisa belajar dengan bahagia lalu hasilnya diterapkan dan bermanfaat untuk masyarakat.

Adapun dipilihnya Mts Nurul Huda Ngajum karena letaknya sangat strategis di daerah lereng pegunungan. Selama ini, kata dia, madrasah tersebut acap dianggap sekolah kedua. Sebab itu, pihaknya akan menunjukkan bahwa madrasah ini betul betul-betul layak menjadi pilihan bagi siswa yang ingin belajar dengan bahagia.

Sementara itu, Kepala MTS Nurul Huda Ngajum, Muhammad Rosyid menjelaskan, Ma’arif day ini dideklarasikan di madrasahnya karena sesuai dengan visi sekolahnya. Madrasahnya sejak dahulu ingin bisa berkontribusi kepada masyarakat. Kemudian juga mampu memiliki kecakapan hidu agar siswa dapat memberi manfaat untuk masyarakat sekitar.

Sebagai penyelenggara, MTS Nurul Huda juga menggandeng Desa Inggris Singosari. Langkah ini bertujuan untuk mendesain International Class Program (ICP) di mana siswa dapat mengembangkan bahasa Inggrisnya dengan baik.

Pendiri Desa Inggris Singosari, Avin Nadhir menegaskan, bahasa Inggris adalah sebuah kebutuhan. Setiap orang pasti bisa belajar dengan mudah. Ini ditunjukkan bahwa ternyata dengan cara belajar yang menyenangkan, anak-anak dengan cepat bisa menguasai bahasa Inggris tersebut.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image