Perbedaan Makna Konotatif dan Denotatif Serta Contoh-Contohnya

Santai  
Perbedaan makna konotatif dan denotatif (ilustrasi). Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Perbedaan makna konotatif dan denotatif (ilustrasi). Foto: Republika/Wihdan Hidayat

Salam literasi.

Keilmuan bahasa atau linguistik memiliki banyak hal yang dibahas di dalamnya. Salah satunya mengenai jenis-jenis makna.

Gorys Keraf dalam buku Diksi dan Gaya Bahasa mengungkapkan, macam-macam makna pada dasarnya terbagi atas dua jenis. Kedua jenis tersebut antara lain makna konotatif dan makna denotatif.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Makna konotatif atau konotasi memiliki sebutan berupa makna konotasional, makna emotif atau makna evaluatif. Menurut Gorys Keraf makna, konotatif memiliki definisi sebagai suatu jenis makna di mana stimulus dan respons mengandung nilai-nilai emosional. Sebagian besar makna ini terjadi karena pembicaraan ingin menimbulkan perasaan senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju, dan sebagainya.

Sementara itu, makna denotatif sering disebut sebagai makna denotasional, makna kognitif, makna konseptual atau ideasional. Penyebutan ini karena makna ini menjukan kepada suatu referen, konsep atau ide tertentu dari suatu referen. Di samping itu, juga berkenaan kesadaran atau pengetahuan antara pembicara dan pendengar.

Ada pun mengenai contoh-contoh kedua makna tersebut bisa dilihat di bawah ini.

- Rumah itu luasnya 250 meter persegi (denotatif).
- Rumah itu luas sekali (konotatif).
- Ada seribu orang yang menghadiri pertemuan itu (denotatif).
- Banyak sekali orang yang menghadiri pertemua itu (konotatif).

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image