News

Penanganan Inflasi Harus Dilakukan Secara Serempak

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mengadakan workshop inflasi
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mengadakan workshop inflasi "Mengupas Angka Inflasi dalam Berita Resmi Statistik" di Hotel Mercure Kota Malang, Selasa (13/12/2022). Wilda Fizriyani

Dunia diprediksi akan mengalami inflasi tinggi pada tahun mendatang. Kondisi ini menjadi kewaspadaan tersendiri bagi Indonesia termasuk di Kota Malang.

Ahli Statistik Muda dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Dwi Handayani mengatakan, keberhasilan Indonesia dalam menangani Covid-19 bisa menjadi referensi untuk mengatasi inflasi di seluruh daerah. Masalah Covid-19 bisa diatasi berkat kerja sama di antara semua pimpinan daerah dan pusat. "Maka, sekarang ini penanganan inflasi harus dilakukan bersama-sama antara pusat dan daerah," kata Dwi dalam kegiatan //Workshop// Inflasi di Grand Mercure Hotel, Kota Malang, Selasa (13/12/2022).

Menurut Dwi, saat ini Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI memiliki agenda pertemuan rutin bersama pemerintah daerah setiap Senin. Pada pertemuan tersebut, pimpinan daerah wajib hadir untuk mendengar langkah-langkah apa yang akan diambil dalam mengatasi inflasi.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Berdasarkan keterangan Mendagri RI, kunci menangani inflasi itu harus dilakukan secara serempak. Langkah ini serupa saat Indonesia mencoba melakukan penanganan Covid-19. Indonesia berhasil melewati pandemi dengan kerja sama yang baik antara pusat dan daerah.

"Jadi nanti ada penilaian juga bagi daerah-daerah. Ada apresiasi untuk mereka, daerah yang mampu menekan inflasinya," kata perempuan berhijab ini.

Menurut Dwi, langkah antisipasi ini harus dilakukan karena terdapat ancaman inflasi di tengah perlambatan ekonomi global. Hal ini berarti beban masyarakat akan lebih berat pada tahun depan. Sebab itu, pemerintah sedang berusaha mencari cara bagaimana mengendalikan angka inflasi.

Untuk mengendalikan tersebut, maka Indonesia dan daerah harus tahu angka inflasinya saat ini. "Untuk melihat itu, itu lebih cepat dari yoy (year on year). Karena yoy ini mematok perkembangan inflasi dibandingkan tahun lalu, pada bulan yang sama. Kalau month to month itu hanya menghitung selisih bulan kemarin," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Malang, Samsun Hadi mengungkapkan, terdapat tiga hal yang menjadi penyebab inflasi. Ketiga hal tersebut terkait moneter, pasokan dan permintaan, serta kebijakan pemerintah. Pada hal ini, intervensi penanganan inflasi oleh BI lebih pada sisi moneter seperti masalah suku bunga, nilai uang dan lain-lain.

Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan tim pengendali inflasi untuk menjaga pasokan dan permintaan produksi serta distribusi logistik. Kemudian juga mendorong petani untuk meningkatkan distribusi dan produksi pasokan logistik.

Selanjutnya, pihaknya juga berusaha memberikan kiat komunikasi kepada masyarakat dari sisi psikologisnya. Beberapa di antaranya mendorong agar masyarakat tidak melakukan pembelian barang secara berlebihan dan tidak terlalu banyak menumpuk barang. Semua hal ini dilakukan agar inflasi bisa diantisipasi dengan baik.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

0