Makna Kalimat Deklaratif dan Contohnya

Santai  
(ilustrasi) Makna kalimat deklaratif dan contoh kalimatnya. Sejumlah mahasiswa melakukan aksi tutup mulut di Kampus Universitas Islam Bandung (Unisba), Jawa Barat, Sabtu (17/11). Aksi tutup mulut tersebut dilakukan saat orasi ilmiah Wapres Jusuf Kalla dalam Rangka Milad ke-60 Unisba. (FOTO : Raisan Al Farisi/Antara)
(ilustrasi) Makna kalimat deklaratif dan contoh kalimatnya. Sejumlah mahasiswa melakukan aksi tutup mulut di Kampus Universitas Islam Bandung (Unisba), Jawa Barat, Sabtu (17/11). Aksi tutup mulut tersebut dilakukan saat orasi ilmiah Wapres Jusuf Kalla dalam Rangka Milad ke-60 Unisba. (FOTO : Raisan Al Farisi/Antara)

Salam literasi!

Ada banyak jenis kalimat yang ada dalam sebuah bahasa termasuk bahasa Indonesia. Namun pada kesempatan kali ini, Republika hanya menyajikan penjelasan dan contoh dari kalimat deklaratif. Untuk lebih jelasnya, berikut ini pemaparannya berdasarkan buku Sintaksis Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses karya Abdul Chaer.

Abdul Chaer mendefinisikan kalimat deklaratif sebagai kalimat yang berisi pernyataan yang ditunjukkan kepada orang lain. Kalimat ini biasanya tidak memerlukan jawaban, baik tulisan maupun lisan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kalimat deklaratif bisa disusun oleh sebuah klausa, dua buah klausa dan seterusnya. Wujud kalimatnya dapat berupa kalimat sederhana, kalimat rapatan, kalimat luas setara, kalimat luas bertingkat atau kalimat luas kompleks. Ada pun contoh kalimat ini seperti “KPK akan memeriksa anggota DPR itu yang diduga kuat menerima aliran dana BLBI.

Dari sisi aspek maksud penggunaannya, kalimat ini dibedakan atas lima hal. Pertama, hanya untuk menyampaikan informasi faktual berkenaan dengan alam sekitar atau pengalaman penutur. Contoh kalimat ini, yakni “Arya akan melanjutkan kerja”.

Poin kedua adalah untuk menyatakan keputusan atau penilaian. Salah satu contoh kalimatnya adalah “Sayur ini rasanya kurang garam”. Kemudian ada pula yang bermaksud untuk menyatakan perjanjian, peringatan, nasihat dan lain-lain seperti dalam kalimat “Kamu harus hati-hati setibanya di Surabaya”.

Selanjutnya, kalimat deklaratif juga dapat bermaksud untuk menyatakan ucapan selamat atas sebuah keberhasilan atau ucapan prihatin atas suatu kemalangan. Contoh kalimatnya berupa “Saya ikut berbelasungkawa atas hal yang Anda alami”.

Poin terakhir adalah untuk memberikan penjelasa, keterangan atau perincian kepada seseorang. Abdul Chaer mencontohkan kalimatnya seperti “Kami jelaskan sekali lagi bahwa pinjaman itu tidak dikenai bunga".

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image