Perbedaan Fonologi, Morfologi, Sintaksis dan Semantik dalam Ilmu Linguistik
Pada ilmu linguistik terdapat sejumlah bidang bahasa yang menjadi minat para akademisi. Beberapa bidang yang dimaksud antara lain fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik. Untuk mengetahui perbedaan tersebut, berikut Republika hadirkan paparan singkatnya dari buku Linguistik Umum karya Abdul Chaer.
Fonologi
Menurut Chaer, fonologi termasuk salah satu bidang linguistik. Bidang ini fokus mempelajari, menganalisis dan membicarakan runtutan bunyi-bunyi bahasa. Berdasarkan hierarki satuan bunyi yang menjadi objek studinya, fonologi dibedakan menjadi fonetik dan fonemik.
Morfologi
Secara etimologi kata morfologi berasal dari kata morf yang berarti ‘bentuk’ dan kata logi yang berarti ‘ilmu’. Dengan demikian, kata morfologi secara harfiah berarti ‘ilmu mengenai bentuk’. Pada ilmu linguistik, morfologi berarti ‘ilmu mengenai bentuk-bentuk dan pembentukan kata’.
Sintaksis
Morfologi dan sintaksis sebenarnya sama-sama bidang tataran linguistik yang secara tradisional disebut sebagai tata bahasa atau gramatika. Perbedaan keduanya antara lain morfologi lebih membicarakan struktur internal kata. Sementara itu, sintaksis lebih membicarakan kata dalam hubungannya dengan kata lain atau unsur-unsur lain sebagai satu satuan ujaran.
Semantik
Kata Semantik disepakati sebagai istilah yang digunakan untuk bidang linguistik yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang ditandainya. Dengan kata lain, bidang studi dalam lingustik yang mempelajari makna atau arti dalam bahasa. Sebab itu, semantik dapat diartikan sebagai ilmu tentang makna atau arti dan termasuk salah satu tiga tataran analisis bahasa, yakni fonologi, gramatika dan semantik.