Ilmu Pragmatik, Ini Perbedaan Tindak Lokusi, Ilokusi dan Perlokusi
Salam literasi untuk semua!
Semoga teman-teman Republika tetap sehat dan selalu bahagia.
Pada kesempatan kali ini, Republika akan membahas ilmu pragmatik yang merupakan bagian dari bidang linguistik atau bahasa. Sebagai langkah awal, Republika akan menghadirkan perbedaan antara tindak lokusi, ilokusi dan perlokusi berdasarkan pendapat Searle (1975) sebagaimana dikutip dari buku Pragmatik untuk Perguruan Tinggi karya Hindun.
Menurut Hindu, Searle membagi tindak tutur menjadi tiga, yakni tindak lokusioner, ilokusioner dan perlokusioner. Untuk melihat perbedaannya, berikut ini penjelasan singkatnya beserta contoh.
Tindak Lokusi
Tindak lokusi merupakan tindak tutur untuk menyatakan sesuatu. Tindak tutur ini dapat disebut sebagai the act saying something. Contoh tindak lokusi adalah sebagai berikut:
- Karina aespa belajar bahasa Inggris.
- Kim Taehyung bermain sepak bola.
Tindak Ilokusi
Tindak ilokusi merupakan tindak tutur untuk melakukan sesuatu dengan maksud yang disampaikan oleh penutur. Tindak tutur ini disebut sebagai the act of doing something. Contoh tindak ilokusi adalah sebagai berikut:
- Lilis sudah seminar proposal skripsi pada pekan lalu.
- Taqiya sakit.
Kedua contoh tersebut apabila diucapkan kepada lawan tuturnya seperti mahasiswa semester VII di jurusan sama, maka bukan sekadar informasi. Ujaran tersebut mengisyaratkan agar mitra tutur melakukan sesuatu yakni segera mengerjakan skripsinya apabila judul yang ditentukan dalam proposalnya sudah diseminarkan.
Sementara itu, contoh kedua menandakan agar lawan tutur menjenguk Taqiya yang sedang sakit. Bisa juga mengisyaratkan lawan bicaranya untuk mendoakan kesembuhan Taqiya.
Tindak Perlokusi
Tindak perlokusi merupakan tindak tutur untuk menumbuhkan pengaruh atau efek kepada pengaruh. Tindak tutur disebut sebagai the act of effecting someone. . Contoh tindak perlokusi adalah sebagai berikut:
- Yoona dan Yuri bebas SPP.
Jika ujaran tersebut diucapkan oleh guru atau dosen kepada murid atau mahasiswanya, maka ilokusinya adalah meminta agar teman-temannya tidak iri. Sementara itu, perlokusinya adalah agar teman-temannya memaklumi keadaan ekonomi orang tua Yoona dan Yuri.