Sejarah

Asal Usul Kelapa Sawit: Berasal dari Afrika dan Baru Muncul di Indonesia Pada 1848 Masehi

Asal muasal tanaman kelapa sawit di Indonesia. Kelapa sawit bukan tanaman asli Indonesia tapi dari Afrika| Foto: EPA-EFI/Dedi Sinuhaji
Asal muasal tanaman kelapa sawit di Indonesia. Kelapa sawit bukan tanaman asli Indonesia tapi dari Afrika| Foto: EPA-EFI/Dedi Sinuhaji

Teman-teman Republika tentu tidak asing dengan tanaman kelapa sawit. Saat ini, tanaman tersebut dikenal sebagai bahan baku dari minyak nabati yang sebagian masyarakat Indonesia gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Nah, tahukah teman-teman kalau kelapa sawit ternyata bukan tanaman asli Indonesia? Robert Cribb dan Audrey Kahin dalam buku Kamus Sejarah Indonesia secara tegas menyatakan, kelapa sawit merupakan tanaman asli dari Afrika. “Mulai muncul di Indonesia sebagai tanaman hias pada 1848,” tulis Robert Cribb dan Audrey Kahin.

Menurut penulis, perkebunan komersial pertama dibangun di Jawa sekitar 1859 Masehi (M). Namun kelapa sawit baru menjadi tanaman utama pada 1911. Hal ini terutama setelah dibangunnya perkebunan-perkebunan sangat besar di Sumatera Timur.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kelapa sawit merupakan salah satu bahan baku pembuatan minyak nabati di Indonesia. Meskipun termasuk komoditas utama di Indonesia, kelapa sawit bukan tanaman asli Indonesia melainkan dari Afrika| Foto: Republika/Prayogi
Kelapa sawit merupakan salah satu bahan baku pembuatan minyak nabati di Indonesia. Meskipun termasuk komoditas utama di Indonesia, kelapa sawit bukan tanaman asli Indonesia melainkan dari Afrika| Foto: Republika/Prayogi

Presiden Soeharto merupakan pimpinan yang berperan besar dalam pengembangan kelapa sawit di Indonesia. Dialah yang mulai menggantikan hutan di Sumatera dan Kalimantan menjadi perkebunan kelapa sawit. Presiden kedua Indonesia inilah yang mengizinkan konversi lahan di dua pulau tersebut dari tanaman alami menjadi perkebunan kelapa sawit.

“Tindakan tersebut bertujuan untuk membuat Indonesia menjadi produsen kelapa sawit terbesar di dunia,” jelasnya.

Berdasarkan sejumlah perkiraan, lahan yang terpakai pada masa tersebut mencapai jutaan hektare (ha). Pembersihan lahan untuk menanam sawit biasanya dilakukan di musim kemarau. Hal ini yang menjadi salah satu penyebab utama kebakaran di Sumatera dan Kalimantan pada 1997.

Penanaman kelapa sawit terbukti telah menyebabkan pencemaran lingkungan terutama udara. Pasalnya, banyak perkebunan dibangun di atas tanah gambut yang sensitif ketika dibakar. Sebab itu, penanaman ini dapat menimbulkan emisi karbon yang banyak ke udara.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

0