News

Presiden Jokowi Temui Petani Tinjau Program Pompanisasi di Bone

Presiden Jokowi saat meninjau pelaksanaan program pompanisasi di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. (Dok Kementan)
Presiden Jokowi saat meninjau pelaksanaan program pompanisasi di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. (Dok Kementan)

JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana Jokowi meninjau pelaksanaan program pompanisasi Kementerian Pertanian (Kementan) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Rombongan Presiden Jokowi yang juga didampingi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan bantuan pompa sebanyak 300 unit untuk pengairan sawah tadah hujan di wilayah tersebut.

Presiden Jokowi dan rombongan disambut ratusan petani yang sejak pagi hari telah menanti. Selanjutnya mereka berdialog membahas kekeringan hingga upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi melalui pompanisasi.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Isal (42 tahun), seorang petani di Desa Jaling, Kabupaten Bone, mengungkapkan bahwa kebutuhan air sangat mendesak karena hujan tidak kunjung datang. Air sangat dibutuhkan terutama untuk mengairi tanaman sawah yang berada di dataran tinggi.

"Kurang hujan, padahal di sini air hujan saja yang ditunggu, ini kan sawah tinggi daratannya, jadi menunggu air hujan baru bisa bertani di sawah. Alhamdulillah ada pompa jadi lancar bersawahnya," kata Isal dalam siaran pers Kementan, Kamis (4/72024).

Isal menyampaikan apresiasi atas bantuan pompa yang diberikan pemerintah. Menurutnya, pompa tersebut dapat membantunya dalam bertani hingga dapat meningkatkan produksi.

"Ada (perbedaannya), kalau tidak ada hujan tidak menggarap sawah, karena ini sawahnya air hujan saja ditunggu, kalau tidak ada air hujan tidak bisa menggarap sawah," ujar Isal.

Petani lainnya, Andi Mus Mulyadi juga menyampaikan terimakasih atas bantuan pompa yang sangat bermanfaat bagi pemenuhan air sawah. Menurut Andi, pompa tersebut dapat mengatasi kekurangan air saat musim kemarau panjang seperti saat ini.

"Kalau ada pompa cepat teratasi (kebutuhan) airnya (untuk sawah)," ujar Andi.

Selain itu, Andi juga menekankan perbedaan signifikan dalam produktivitas tanam sejak menggunakan pompa irigasi. Ia mengatakan bahwa dirinya dan petani lainnya dapat bertani hingga tiga kali dalam setahun dengan bantuan pompa air.

"Kalau tidak ada pompa air, tanam padi hanya satu kali dalam setahun. Selama ini ada pompa, alhamdulillah, bisa sampai tiga kali kalau hasilnya merata. Beda tonnya selama pakai pompa hampir satu ton dengan pakai pupuk organik," jelas Andi.

Untuk diketahui, pompanisasi adalah upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani dengan memperbaiki sistem irigasi di daerah kering seperti di Provinsi Sulawesi Selatan. Hingga kini, program tersebut sudah berjalan hampir 80 persen.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

0