PPDB Jenjang SMP Jalur Zonasi Dibuka 4 Juli 2024 di Kabupaten Cirebon
JAKARTA -- Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2024 di Kabupaten Cirebon untuk jalur prestas akademik dan non akademik dibuka pada Selasa (25/6/2024). Untuk PPDB jalur zonasi dibuka pada 4 Juli 2024.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Ronianto menyampaikan, sekarang baru dibuka PPDB jalur prestasi dan lain-lain. Untuk PPDB jalur zonasi belum dibuka.
"Zonasi belum, sekarang baru (jalur) prestasi, (jalur zonasi) tanggal 4 Juli," kata Ronianto melalui pesan singkat yang diterima Republika, Rabu (26/6/2024)
Untuk jarak zonasi di Kabupaten Cirebon, Ronianto mengatakan, jarak zonasi berapa itu baru ditetapkan ketika pengumuman.
Sebelumnya, diberitakan pada situs resmi Pemerintah Kabupaten Cirebon, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon telah menyusun strategi agar pelaksanaan PPDB berjalan lancar. Disdik menargetkan seluruh lulusan SD dan SMP bisa melanjutkan sekolah.
Untuk diketahui, pemerintah Kabupaten Cirebon bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) telah menandatangani komitmen dukungan penyelenggaraan PPDB 2024 di SMP Negeri 1 Sumber pada Rabu (12/6/2024).
Setelah penandatanganan itu, Disdik Kabupaten Cirebon langsung menyusun strategi, agar lulusan SD dan SMP bisa melanjutkan sekolah.
Kuota atau daya tampung PPDB 2024 jenjang SMP di Kabupaten Cirebon, sebanyak 20.800 siswa. Sedangkan jumlah lulusan dari SD di Kabupaten Cirebon berjumlah 33.883 siswa.
“Kita targetkan tahun ini anak-anak SD maupun SMP bisa melanjutkan semuanya. Pertama, PPDB sekolah negeri utamanya. Setelah sekolah negeri selesai, kami akan himpun data dari sekolah-sekolah mau lanjut ke mana anak-anak ini (yang belum diterima di SMP negeri),” kata Ronianto, Senin (24/6/2024).
Ronianto mengatakan, setelah data siswa yang belum melanjutkan sekolah terhimpun, Disdik Kabupaten Cirebon berkoordinasi dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Swasta. Data siswa yang belum melanjutkan ke sekolah itu diserahkan ke MKKS.
“Mangga (sekolah swasta) jemput bola. Setelah nanti dalam waktu satu minggu SMP swasta sudah tutup (pendaftaran) dan KBM berjalan, maka kami menerima umpan balik dari mereka. Mana yang sudah diterima di sekolah swasta,” ujarnya.
Menurutnya, siswa yang tidak bisa melanjutkan ke sekolah swasta biasanya karena faktor ekonomi, waktu, dan berkebutuhan khusus. Disdik kemudian akan berkoordinasi dan menggelar rapat dengan penilik.
“Kami ada rapat antara penilik dan pengawas, untuk menyelesaikan (permasalahan) agar anak-anak di Kabupaten Cirebon 100 persen bisa melanjutkan ke SMP atau SMA. Dari penilik itu, selanjutnya akan bergerak dengan pusat kegiatan belajar masyarakat (KBM),” jelas Ronianto.
Ronianto mengatakan, jadi yang punya kesulitan ekonomi, waktu, dan tenaga untuk bisa melaksanakan pembelajaran formal, maka disiapkan pendidikan non formal.
“Mereka bisa ikut paket B, paket C. Anaknya tidak mampu atau alasannya orang tuanya tidak ada semua atau dia harus bekerja, maka kita tampung ke paket B. Jadi, anaknya tetap bisa bersekolah," ujarnya.