News

Pemkab Banyumas Targetkan Produksi Beras Naik Lewat Program Pompanisasi

Pompa air untuk mengairi sawah dengan air sungai di Desa Nusadadi, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Ahad (9/6/2024)
Pompa air untuk mengairi sawah dengan air sungai di Desa Nusadadi, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Ahad (9/6/2024)

Para petani di Desa Nusadadi, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas mempercepat masa tanam usai mendapat bantuan pompanisasi dari Kementerian Pertanian (Kementan). Mereka mengaku lega karena manfaat pompa betul-betul nyata terutama disaat musim kemarau panjang mendatang.

"Kami merasa terbantu dengan program yang dijalankan kementan. Alhamdulillah kami telah menerima manfaatnya," kata Suryanto (43 tahun), Ketua Poktan Sri Handayani saat melakukan perluasan areal tanam, Ahad (9/6/2024).

Suryanto menyampaikan, atas nama petani mengucapkan terimakasih telah dibantu dengan diberikan 3 mesin pompa air baru. Insya Allah di Desa Nusadadi untuk pengairan sawah sudah memenuhi syarat.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas terus mempersiapkan masa tanam tahun ini dengan target utama meningkatkan produksi melalui pompanisasi. Hal ini selaras dengan program Kementan dalam mewujudkan swasembada dan juga Indonesia lumbung pangan dunia.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian Kabupaten Banyumas, Imam Pamungkas mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah memanfaatkan sungai basah di lokasi terdekat untuk dialirkan airnya melalui pipa yang terhubung langsung dengan area persawahan.

"Saat ini kita berada di Poktan Soka, dimana terdapat tiga poktan yang telah mendapatkan satu pompa berukuran 6 in untuk pengairan area sawah seluas 160 hektare," kata Imam, Ahad (9/6/2024).

Imam mengatakan bahwa proses pompanisasi ini harus melibatkan lebih banyak petani yang setiap hari berproduksi. Karena itu, dia berharap para petani tetap giat dalam bekerja karena pemerintah secara pasti terus memberi perhatian dan juga bantuan. Secara keseluruhan, Kabupaten Banyumas mendapatkan 37 pompa dengan area garapan kurang lebih 1.670 hektare.

Imam menambahkan, sistem kerja pompanisasi merupakan langkah nyata bagi Indonesia yang menyongsong lumbung pangan dunia. Apalagi saat ini, hampir di semua negara memiliki masalah yang sama yaitu kekeringan panjang akibat perubahan cuaca.

"Yang pasti kami menargetkan adanya peningkatan indeks pertanaman dari yang tadinya satu kali menjadi dua kali bahkan kalau memungkinkan bisa tiga kali dalam setahun," ujarnya.

Terkait hal ini, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan bahwa pompanisasi merupakan bagian dari program Perluasan Areal Tanam (PAT) yang juga instruksi Menteri Pertanian melalui Kepmentan Nomor 243/2024 tentang Satgas Antisipasi Darurat Pangan untuk melalukan pertambahan areal tanam.

"Kami mendorong sepenuhnya pompanisasi untuk peningkatan produksi dan perluasan areal tanam untuk memperkuat produksi dalam negeri yang sempat turun akibat cuaca ekstrem berkepanjangan," katanya.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

0