Ini Perawat Wanita Pertama Di Dunia Islam
Rufaida Al-Aslamia merupakan tokoh pionir dalam bidang pengobatan Islam dan pekerjaan sosial. Rufaida Al-Aslamia hidup pada masa Nabi Muhammad SAW.
Rufaida Al-Aslamia dikenal luas sebagai perawat wanita pertama di dunia Islam dan ahli bedah wanita pertama dalam sejarah Islam.
Rufaida Al-Aslamia seorang wanita Muslim yang termasuk sahabat dekat Nabi Muhammad SAW. Rufaida Al-Aslamia mendirikan pusat kesehatan Islam pertama di Madinah. Nilai dan kontribusinya telah dihargai selama ribuan tahun.
“Meskipun Florence Nightingale sering dianggap dalam literatur barat sebagai pelopor keperawatan modern dan perawat pertama, perlu dicatat bahwa Rufaida Al-Aslamia memegang gelar ini sejak 1200 tahun sebelum Nightingale." Dilansir dari laman The New Arab, Rabu (3/1/2023).
Dipercayai bahwa orang-orang Yunani adalah pionir pengobatan, namun mereka tidak memiliki rumah sakit. Dokter-dokter Yunani merawat pasien di rumah hingga berabad-abad kemudian konsep fasilitas medis muncul.
Ketika Islam mulai menyebar secara global pada abad ke-7 Masehi, umat Islam memberikan kontribusi yang signifikan dalam bidang kedokteran, tidak hanya melalui kemajuan ilmu pengetahuan tetapi juga dengan menciptakan keajaiban arsitektur yang luar biasa.
Meskipun Florence Nightingale sering dianggap dalam literatur Barat sebagai pelopor keperawatan modern dan perawat pertama, perlu dicatat bahwa Rufaida Al-Aslamia memegang gelar ini 1200 tahun sebelum Nightingale.
Tidak hanya itu, di bawah kepemimpinannya pada masa-masa awal Islam, muncul konsep pendirian pusat perawatan Islami pertama, seiring dengan kontribusi terobosannya di bidang tersebut.
Rufaida Al-Aslamia anggota suku Bani Aslam dari konfederasi suku Khazraj di Madinah, lahir pada tahun 620 Masehi. Ayah Rufaida Al-Aslamia adalah Saad al Aslami, seorang dokter, membimbing dan melatih Rufaida Al-Aslamia menjadi seorang tenaga medis yang terampil.
Rufaida Al-Aslamia memeluk Islam sejak dini dan menyambut hangat kedatangan Nabi Muhammad SAW di Madinah.
Sebelum operasi militer tentara Muslim, Rufaida Al-Aslamia dan sekelompok sukarelawan meminta izin kepada Nabi Muhammad SAW untuk berpartisipasi dalam pertempuran dan membantu tentara yang terluka. Dengan izin Rasulullah SAW, Rufaida Al-Aslamia berperan aktif dalam beberapa pertempuran, termasuk Badr, Khaibat, Uhud, dan Khandaq. Rufaida Al-Aslamia menggunakan keahlian medisnya untuk merawat tentara yang terluka.
Rufaida Al-Aslamia dikenal sebagai perawat pertama dalam sejarah Islam, yang mendirikan tenda di luar Masjid Nabawi untuk memberikan perawatan medis kepada pasien, individu yang terluka, dan mereka yang menderita penyakit.
Rufaida Al-Aslamia juga memainkan peran penting dalam menyelesaikan masalah sosial yang muncul akibat penyakit di komunitasnya. Selain itu, dia melatih dan mendidik wanita lain yang tertarik dalam bidang keperawatan.
Rufaida Al-Aslamia diberikan izin oleh Nabi Muhammad SAW untuk mendirikan klinik kecilnya di dekat Masjid Al-Nabawi setelah perang berakhir. Dia dengan percaya diri terus mendidik perempuan sebagai perawat dan memberikan perawatan medis.
Warisan Rufaida Al-Aslamia masih hidup di Pakistan, perguruan tinggi keperawatan terkenal di Universitas Aga Khan dengan bangga menyandang namanya. Sementara itu, Universitas Bahrain memberikan penghargaan kepada perawat yang luar biasa setiap tahunnya dengan nama Penghargaan Rufaida Al-Aslamia yang bergengsi.
Rufaida Al-Aslamia melampaui tugasnya sebagai perawat, mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk merawat orang sakit, membantu orang-orang miskin dan anak yatim piatu, dan mendidik komunitasnya tentang masalah medis.