News

Tokoh Lintas Agama Sepakati Tujuh Komitmen Dukung Pemilu Damai

MUI melalui Komisi Dakwah menggelar FGD untuk merumuskan strategi dakwah dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa menjelang Pemilu 2024 di Kantor MUI Pusat pada Kamis (21/12/2023). Dok Istimewa
MUI melalui Komisi Dakwah menggelar FGD untuk merumuskan strategi dakwah dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa menjelang Pemilu 2024 di Kantor MUI Pusat pada Kamis (21/12/2023). Dok Istimewa

Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Komisi Dakwah menggelar Fokus Group Discussion (FGD) untuk merumuskan strategi dakwah dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa menjelang Pemilu 2024 di Aula Buya Hamka MUI Pusat pada Kamis (21/12/2023). Kegiatan ini dimaksudkan untuk mempersatukan manhaj (metode) dakwah pada semua agama dalam mempersatukan bangsa menjelang pemilu.

Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Muhammad Cholil Nafis mengatakan, situasi menjelang pemilu ini cukup mengkhawatirkan, karena sudah mulai adanya gangguan terhadap kedamaian pemilu. Pintu masuk yang paling mudah untuk menciptakan gangguan terhadap pemilu melalui narasi keagamaan atau politisasi agama.

"Bahkan fenomena gangguan melalui benturan internal umat beragama dan antar umat beragama mulai nampak. Dengan kumpulnya tokoh-tokoh agama dan bersepakat dalam pemilu damai ini maka potensi kerawanan sosial dapat diminimalisasi," kata Kiai Cholil, Kamis (21/12/2023).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Ketua Komisi Dakwah MUI, KH Ahmad Zubaidi menyampaikan, dalam kegiatan merumuskan strategi dakwah dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa menjelang Pemilu 2024 disepakati tujuh poin sebagai komitmen tokoh-tokoh agama dalam mendukung pemilu damai.

Perama, siap mendukung terselenggaranya kedamaian pada seluruh proses Pemilu 2024. Kedua, siap mengawal umat masing-masing untuk tidak terpancing oleh isu-isu provokatif yang dapat merusak kedamaian seluruh proses Pemilu 2024.

Ketiga, berkomitmen untuk mengawal umat masing-masing agar tidak melakukan politik yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Keempat, berkomitmen menjadi contoh teladan bagi umat dalam membangun dan membina persaudaraan sebangsa dan setanah air.

Kelima, membangun semangat toleransi yang tinggi antar pemeluk agama di Indonesia. Keenam, menolak politisasi agama atau penggunaan simbol-simbol agama untuk kepentingan elektoral semata.

Ketujuh, menyerukan agar umat masing-masing agama mengikuti proses pemilu dengan baik dan tidak golput.

"Tujuh poin itu telah dideklarasikan oleh enam perwakilan tokoh agama sebagai komitmen bersama mengawal pemilu damai," ujar Kiai Zubaidi.

Hadir dalam FGD ini Paulus C Siswantoko (Sekretaris KWI), Maylen TNI (Purn) Putu Sastra Winparta (Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kesatuan Bangsa - Sabha Walaka - PHDI), Chandra Setiawan (Ketua Umum MATAKIN), Pendeta Jimmy Marcos Immanuel Sormin (Sekretaris PGI), dan Profesor Philip Kuntjoro Widjaja (Ketua Umum Permabudhi).

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

0