
Dampak Negatif Media Sosial TikTok Bagi Remaja
Eduaksi | 2025-02-25 16:43:44Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan remaja, salah satunya adalah TikTok. Platform berbagi video ini memungkinkan penggunanya untuk membuat dan menonton berbagai konten dengan mudah. Meski menawarkan hiburan dan kreativitas, TikTok juga memiliki dampak negatif yang perlu diwaspadai, terutama bagi kalangan remaja. Berikut beberapa dampak negatif TikTok yang sedang marak di kalangan anak muda:

1. Kecanduan dan Pemborosan Waktu TikTok memiliki algoritma yang dapat membuat penggunanya terus-menerus menonton video tanpa sadar menghabiskan waktu berjam-jam. Hal ini dapat mengganggu waktu belajar, tidur, serta aktivitas produktif lainnya. Banyak remaja yang kesulitan mengontrol durasi penggunaan TikTok, sehingga mengalami penurunan konsentrasi dalam kehidupan sehari-hari.
2. Penyebaran Konten Tidak Edukatif dan Tidak Sesuai Usia Meskipun TikTok memiliki berbagai konten yang kreatif dan edukatif, tidak sedikit pula yang mengandung unsur negatif, seperti kekerasan, ujaran kebencian, atau bahkan konten eksplisit yang tidak sesuai dengan usia remaja. Hal ini dapat mempengaruhi pola pikir dan perilaku mereka.
3. Meningkatkan Risiko Cyberbullying TikTok memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi melalui komentar dan pesan pribadi. Sayangnya, tidak semua interaksi bersifat positif. Banyak kasus cyberbullying yang terjadi di platform ini, di mana remaja menjadi korban komentar negatif, ejekan, atau bahkan perundungan digital yang dapat berdampak pada kesehatan mental mereka.
4. Gangguan Kesehatan Mental Eksposur berlebihan terhadap kehidupan orang lain di TikTok dapat menimbulkan perasaan rendah diri, kecemasan sosial, bahkan depresi. Banyak remaja yang membandingkan diri mereka dengan influencer atau seleb TikTok yang menampilkan kehidupan sempurna di media sosial, sehingga mereka merasa kurang percaya diri.
5. Tren Berbahaya dan Tantangan Berisiko TikTok sering kali menjadi wadah bagi tren dan tantangan viral. Sayangnya, tidak semua tantangan ini aman untuk dilakukan. Beberapa tantangan berisiko tinggi telah menyebabkan kecelakaan bahkan kematian pada remaja yang mencoba menirunya tanpa mempertimbangkan bahaya yang mengintai.
6. Ketergantungan pada Validasi Sosial TikTok memotivasi penggunanya untuk mendapatkan likes, komentar, dan followers sebanyak mungkin. Hal ini dapat menimbulkan ketergantungan terhadap validasi sosial, di mana remaja mulai mengukur harga diri mereka berdasarkan jumlah interaksi yang mereka terima di platform ini. Akibatnya, mereka bisa merasa kecewa atau stres jika tidak mendapatkan perhatian yang mereka harapkan.
Kesimpulan Meskipun TikTok dapat menjadi platform yang menyenangkan dan kreatif, penggunaannya yang tidak terkontrol dapat membawa dampak negatif bagi remaja. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk mengawasi serta memberikan edukasi kepada remaja mengenai penggunaan media sosial yang bijak. Dengan begitu, mereka dapat tetap menikmati teknologi tanpa mengorbankan kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.